Namaku Rio, umurku 24 tahun
dan aku memiliki face yang
manis dan
menarik sehingga aku mudah
untuk mendapatkan cewek yang
aku sukai. Aku tinggal di kota Malang. Cerita ini berawal ketika aku
mempunyai pacar yang ternyata
dia
punya saudara kembar yang
identik hampir segalanya,
rambutnya, bodynya, suaranya, pokoknya semua
sama jadi aku sulit untuk
membedakan yang mana
pacarku. Ceritaku ini benar-
benar nyata. Pacarku itu namanya Dina dan
dia punya saudara kembar yang
bernama
Dini. Aku dan Dina berkenalan di
telepon dan mengobrol cukup
lama, lalu aku mengajak Dina bertemu di
rumahnya. Jadi sorenya aku langsung
berangkat ke rumah Dina.
Ternyata Dina itu
adalah cewek yang menarik dan
mempunyai wajah yang nafsuin,
alis matanya begitu indah
menurutku dan bodynya sudah
benar-benar aduhai n
seksi. Dinapun tampaknya juga
menyukaiku. Lalu dia
mempersilakan aku masuk dan kami berbincang-
bincang dirumahnya. Dalam
waktu singkat kami
berdua mulai akrab karena
punya banyak kecocokan.
Waktu itu kami berdua duduk bersebelahan di sofa
panjang. Aku sering mencuri
pandang wajahnya
yang cantik, dia juga begitu. Setelah capek ngobrol dan
bercanda kami berdua saling
terdiam cuma saling
berpandangan dan tersenyum. “Kamu cantik..” kataku
memecah kebisuan. “Kamu juga cakep, yo..”
jawabnya. Aku benar-benar ingin
menciumnya, aku sudah tak
tahan ingin
merasakan bibirnya yang seksi
itu. Mata kami tetap saling
bertatapan. “Aku suka mata kamu, bibir
kamu..” pujiku sambil mataku
memandang ke arah bibirnya
yang mungil. Dina hanya tersenyum
mendengar kataku itu. Lalu aku
mulai
mendekatkan wajahku perlahan
dan Dina juga melakukan hal
yang sama. Kami mulai berciuman, saling
menikmati dan merasakan.
Mulanya ciuman
kami begitu hangat tapi lama-
lama terasa ada nafsu dalam
ciuman kami. Aku mulai menggigit bibirnya
yang mungil dan lidah kami
beradu, lidahku
mulai menari dalam bibirnya lalu
aku mulai merasa lidahku seakan
tertarik masuk ke dalam mulutnya, kami berdua mulai
tak bisa
mengendalikan diri, desah
nafasnya makin membara,
matanya terpejam dan
wajahnya yang cantik itu mulai merona merah, kedua
tangannya menjambak
rambutku seakan menahan
nafsu yang ingin meledak. Sambil berciuman kami mulai
berganti posisi, Dina duduk di
pangkuanku dan tanganku mulai
nakal meraba dan meremas-
remas buah
dadanya yang montok. Kurasakan kedua pahanya
menjepit erat pinggangku
saat bibirku memciumi lehernya
dan lidahku menjilati dan
menghisap daun
telinganya. Sementara itu tanganku mulai turun meremas
remas pantatnya
yang empuk. Desahannya terdengar makin
keras, satu tangannya mulai
berani
memegang kontolku yang
mengeras diluar celanaku. Bosan
menciumi lehernya, tanganku membuka
bajunya dan melepas BH-nya,
lalu kuhisap
buah dadanya dan kusedot
masuk kedalam mulutku,
sementara itu lidahku kuputar-kuputar di puting
susunya. “Uhh” desahnya menikmati
rangsanganku. Tangannya mulai berani
membuka resleting celanaku dan
mengeluarkan
kontolku dari dalam celanaku,
tangannya yang kecil itu mulai
mengocok kontolku yang besar pelan-
pelan, akupun juga
memerosotkan celana dan
CD-nya. Lalu tangan kiriku
meremas-remas pantatnya dan
tangan kananku meraba-raba vaginanya, terasa
bulunya begitu halus dan
jemariku terasa
basah terkena lendir dari
vaginanya, jari telunjukku mulai
kumasukkan ke dalam vaginanya yang basah
dan licin itu dan kutarik maju
mundur
perlahan, sementara itu mulutku
terus merangsang puting
susunya yang kecil. “Ahh.. Shh” desahnya tak
tertahankan, nafasnya
tersengal-sengal menderu. Kemudian Dina mendekatkan
badannya semakin merapat
ketubuhku sambil
tangannya menggesek-gesekkan
kontolku diluar vaginanya,
kontolku terasa geli saat kena bulu jembutnya
yang halus itu. Aku sudah tak
tahan ingin
memasukkan kontolku ke
vaginanya, tapi aku cuma diam
saja mengikuti alur permainannya. “Yo, aku pengen ML sama kamu
nih..” ajaknya sambil
tersenyum malu-malu. “Sekarang di rumah kamu ada
siapa? Ntar kalau ada yang
melihat gimana..?” jawabku. “Tenang aja, orangtuaku
sedang keluar kota, adikku
sekarang lagi tidur,
jadi aman kok..”, jawabnya
sedikit memaksa sambil
tangannya terus meremas kontolku. Tanpa menuggu jawabanku, Dina
mulai berdiri dengan lututnya
sambil
tangannya menggesek-gesekkan
kontolku di bibir vaginanya.
Wajahnya tampak begitu seksi saat itu.
Helm kontolku mulai terasa
basah terkena
lendirnya. Kemudian pantatnya
mulai turun pelan-pelan, terasa
helm kontolku masuk didalam
vaginanya. Lalu Dina mulai
bergerak naik turun
perlahan, rasanya kontolku
sedikit sulit masuk seluruhnya
meskipun vaginanya sudah sangat licin
karena kontolku terlalu besar.
Tapi Dina
terus memaksakan, pantatnya
turun terus, akhirnya kontolku
mulai masuk seluruhnya kedalam, rasanya
kontolku seperti dipijat-pijat dan
di tarik
oleh vaginanya. Kami berdua
mendesah pelan menahan
kenikmatan itu. “Achh.. Ohh” suaranya
semakin membangkitkan
birahiku. Pantatnya mulai bergerak lagi
naik turun perlahan kemudian
bergerak
semakin cepat, tanganku
meremas pantatnya sendiri
sambil membantunya bergerak agar lebih cepat. Pentil
susunya terus kulumat dan
kuhisap
masuk di mulutku. Dina terus
bergerak naik turun, terasa
kepalaku sakit karena dia terlalu kuat
menjambak rambutku dan
menarik kepalaku ke buah
dadanya. Aku sudah tak tahan
menahan orgasmeku yang
hampir ke puncak, lalu terasa tubuh Dina bergetar
dan pahanya terasa menjepit
erat
pinggangku, gerakannya sedikit
tertahan tapi dia terus bergerak
naik turun, matanya terpejam sambil
bibirnya makin mendesah keras. Lalu terasa kontolku makin
hangat dan basah di dalam
vaginanya.
Rupanya Dina telah orgasme,
gerakannya mulai terasa amat
perlahan, tapi tanganku terus mengangkat
pantat Dina naik turun karena
aku juga hampir
orgasme, akhirnya kontolku
memuncratkan spermaku ke
dalam vaginanya, Dina ikut bergerak lagi
membantuku mencapai puncak
kenikmatan. Rasanya
pahaku basah kuyup kena cairan
orgasme kami berdua. Kemudian
Dina berdiri lalu jongkok di depanku,
tangannya mengocok kontolku,
lidahnya
sekali-kali menjilati sisa
spermaku, benar benar suatu
kenikmatan yang tak mampu terucap dengan
kata-kata. Setelah selesai dan kontolku
mulai melemas, Dina duduk di
sebelahku,
kepalanya bersandar di bahuku
sementara tanganku membelai
rambutnya. Kami berdua berusaha mengatur
nafas setelah kecapekan
bercinta. Lalu
kami memakai pakaian kami
kembali. Kami berdua tak tahu
kalau ada yang mengintip kami sedang bercinta
tadi di sofa. “Yo, jangan anggap Dina cewek
nakal ya..? Pintanya manja
padaku. “Enggak kok, aku gak pernah
berpikiran begitu sama kamu..”
jawabku
menenangkan hatinya, lalu Dina
tersenyum manis sambil
memelukku lebih erat. “Yo.. Udah jam sepuluh nih,
kamu pulang dulu ya, tapi janji
besok kamu
harus ke sini pagi-pagi ngantar
Dina ke kampus..!” pintanya
padaku, aku cuma mengangguk. Akhirnya aku pulang ke rumah
dan langsung tidur karena
capek. ***** Besoknya.. “Waduh.. Gimana nih, udah jam
dua belas siang..!” umpatku
karena
bangun kesiangan, lalu aku
bergegas mandi dan langsung
berangkat ke rumah Dina, berharap dia belum
berangkat ke kampus. Sesampainya di rumah Dina aku
langsung masuk karena aku tahu
orangtuanya belum pulang dari
luar kota. Tak terlalu sulit
menemukannya
karena di rumahnya cuma ada 3 kamar. Tampak di depanku Dina
sedang
tiduran di ranjang. Dina cuma
tersenyum melihatku. “Lho kamu sudah pulang kuliah
ya? Sorry ya tadi pagi gak
ngantar
kamu.. Abis kecapekan kemarin
bercinta ama kamu sih..”
alasanku supaya dia gak marah. “Gak apa-apa kok Yang.. Lagian
Dina juga gak ke kampus karena
kecapekan kemarin..”
jawabnya santai. “Sini, rebahan di samping Dina,
kangen nih..” ajaknya manja. Aku langsung tiduran di
sampingnya sambil
memeluknya. “Yo.. Emm.. Bercinta lagi
yuk?” ajaknya mengagetkanku,
aku langsung saja mengiyakan
kegirangan. “Tapi sekarang pemanasannya
yang lama ya..?” pintanya
manja. Aku cuma tersenyum dan
langsung mengambil posisi di
atas tubuhnya.
Kemudian kami langsung
berciuman sangat hot dan
bernafsu, tapi terasa ada yang beda dan aneh, karena
tindakannya berbeda dengan
yang kemarin
malam. Tapi aku tak peduli,
pikirku yang penting bercinta.
Dina kali ini terasa kasar waktu
berciuman, lidahku digigit cukup
keras sementara
tangannya mencakar
punggungku, aku tak peduli,
pikirku Dina sekarang amat bernafsu ML. “Slow aja Dina..”, ujarku, tapi
dia seakan tak peduli, kemudian
tangannya mendorong kepalaku
ke bawah, tepat di atas
gundukan vaginanya. Tampak Dina sangat nafsu
menggesek-gesekkan kepalaku
di vaginanya
yang amat basah, terasa hidung
dan bibirku basah kena
cairannya, lidahku langsung kumainkan
menjilati klitorisnya sembari
tanganku
meremas-remas puting susunya. “Ahh.. Ahh, terus yo,
masukkan lidahmu ke dalam
dong..” desahnya
manja, langsung saja lidahku
kumasukkan dan kuputar-putar
di dalam vaginanya, terasa cairannya
masuk ke dalam mulutku dan
kutelan. “Ohh.. Iya gitu Yang..”
rintihnya tanpa malu-malu. Tangannya makin mendorong
kepalaku, membenamkan
wajahku ke
vaginanya, aku terus menjilati
vaginanya makin cepat,
kemudian terasa pahanya menjepit keras
kepalaku, tubuhnya bergetar
keras, sembari
tangannya menjambak
rambutku. Kemudian terasa
mulutku kena semprot cairannya banyak sekali, bau
khas wanita orgasme, tubuhnya
makin
mengejang sampai orgasmenya
berakhir. Setelah itu Dina menarik
tubuhku dan menjilati cairannya
sendiri di
mulutku, setelah puas Dina
langsung mendorong tobuhku,
aku merebahkan diri di ranjang, sementara itu
Dina bergerak liar melucuti
pakaianku,
lalu meremas dan mengocok
kontolku dengan cepat,
wajahnya tampak liar bernafsu saat itu. Lalu mulutnya
mengulum kontolku,
memasukkan batang
kontolku ke dalam
tenggorokannya, kemudian
menghisap, menyedot kontolku dengan sangat nafsu, aku cuma
terpejam menikmati rangsangan
yang luar
biasa nikmat itu. Lalu kurebahkan tubuhnya
dengan kasar ke atas ranjang
dan langsung
menindihnya. Kontolku langsung
kusodok-sodok dengan cepat ke
dalam vaginanya. “Ahh.. Achh.. Achh” rintihnya
menahan gempuran kontolku. Langsung saja kugoyang dengan
cepat pantatku maju mundur.
Dina
semakin merintih gak karuan,
semakin menambah nafsuku.
Setelah puas menindihnya, kubalikkan
badannya membelakangiku lalu
kusodok lagi dari
belakang dengan cepat,
sementara tanganku meremas-
remas buah dadanya. “Yo.. Masukin di lubang pantat
Dina dong..!” ajaknya
mengagetkanku. “Gak apa-apa nih..?” jawabku. “He.. Eh, Dina suka kok..”
kemudian kucopot kontolku, lalu
lubang
pantatnya kubasahi dengan
ludahku, Dina cuma mendesah
keenakan campur geli. Setelah itu kugesekkan kontolku
di pantatnya dan kusodok
pelan-pelan, rasanya sulit sekali
masuk karena lubang pantatnya
terlalu
kecil, tapi terus saja kusodok sampai akhirnya masuk
setengah. Kemudian
kugoyang maju mundur agar
lebih masuk lagi, sampai
akhirnya batang
kontolku terbenam seluruhnya di dalam pantatnya. Terasa
sangat nikmat
sekali karena lubangnya sangat
sempit, kontolku berdenyut-
denyut
merasakan pijatannya sampai akhirnya terasa spermaku
mengalir di dalam
urat kontolku. Lalu langsung
menyemprot di dalam lubang
pantatnya. “Ahh.. Ahh..!” desahku
menikmati orgasme. Sampai
akhirnya aku merebahkan diri
sambil memeluknya karena
kecapekan. “Yo.. Gila kamu, ngapain kamu
ama adikku..!!” terdengar
suara yang
sangat mengagetkanku, mataku
langsung kubuka dan aku
bingung setengah mati melihat Dina ada 2. Dengan perasaan bingung
kutoleh bergantian wajah
mereka satu
persatu, ya ampun mirip sekali
keduanya, cuma yang
membedakan satu wajahnya terlihat marah dan
satunya lagi terlihat ketakutan. “Lho.. Dinaku yang mana..?”,
kataku kebingungan. ***** Akhirnya aku tahu kalau aku
telah bercinta dengan adiknya
dan Dina
memaafkanku karena
sebelumnya gak mengatakan
padaku kalau dia itu kembar. Kami berdua tetap
pacaran walaupun Dina tak tahu
kalau aku juga
masih sering bercinta dengan
adiknya. Jadi yang membuatku
bisa membedakan Dina dengan
adiknya adalah hanya tattoo
kecil bertuliskan
namaku di punggungnya..
Enak nemen ah
The men's prostate is central to the section of a male's reproductive :. It secretes fluids that assist the transportation and activation of sperm. The men's prostate can be found just in front of the rectum, below the bladder and all around the urethra. When there is prostate problem, it is usually very uncomfortable and inconvenient for your patient as his urinary product is directly affected.
The common prostate health issues are prostate infection, enlarged prostate and cancer of prostate.
Prostate infection, also referred to as prostatitis, is the most common prostate-related condition in men younger than 55 years of age. Infections from the prostate related are classified into four types - acute bacterial prostatitis, chronic bacterial prostatitis, chronic abacterial prostatitis and prosttodynia.
Acute bacterial prostatitis may be the least common of all kinds of prostate infection. It is caused by bacteria perfectly located at the large intestines or urinary tract. Patients may feel fever, chills, body aches, back pains and urination problems. This condition is treated through the use of antibiotics or non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) to alleviate the swelling.
Chronic bacterial prostatitis is a condition associated with a particular defect inside the gland as well as the persistence presence of bacteria inside the urinary tract. It can be caused by trauma on the urinary tract or by infections originating from the rest with the body. A patient may feel testicular pain, spine pains and urination problems. Although it is uncommon, it may be treated by removal from the prostate defect then the employment antibiotics and NSAIDs to help remedy the soreness.
Non-bacterial prostatitis is the reason for approximately 90% of all prostatitis cases; however, researchers have not to create the causes of these conditions. Some researchers believe that chronic non-bacterial prostatitis occur as a result of unknown infectious agents while other believe intensive exercise and lifting may cause these infections.
Maintaining a Healthy Prostate
To prevent prostate diseases, an appropriate meals are important. These are some of the actions and also hardwearing . prostate healthy.
1. Drink sufficient water. Proper hydration is critical for our health and wellbeing and it'll also keep the urinary track clean.
2. Some studies claim that a number of ejaculations a week will help to prevent prostate type of cancer.
3. Eat red meat moderately. It has been shown that consuming a lot more than four meals of beef per week will increase the probability of prostate diseases and cancer.
4. Maintain a suitable diet with cereals, vegetable and fruits to make sure sufficient intake of nutrients required for prostate health.
The most critical measure to consider to ensure a healthy prostate is always to choose regular prostate health screening. If you are forty yrs . old and above, you must opt for prostate examination at least one time annually.
Pression arterielle est comment dur votre sang pousse contre les parois de vos arteres lorsque votre coeur determination pompe le sang. Arteres sont les tubes qui transportent perseverent b gerer offre sang loin de votre coeur. Chaque culture votre manque de sensibilite bat, il pompe le sang par vos arteres a la prendre facilement de votre corps.
https://www.cialispascherfr24.com/prix-tadalafil-5mg/