Sengaja salah satu bagian dari
tubuh wanita ini, aku jadikan
judul karena memang bagi
sebagian kaum lelaki, pinggul
mempunyai daya tarik sendiri.
Aku sendiri kalau melihat pinggul yang bahenol dengan
pinggang kecil dan pantat yang
bulat menantang langsung
berimajinasi betapa nikmatnya
jika pinggul dan pantatnya
kuelus dan kuremas. Apa lagi jika buah dadanya besar kenyal
dan putingnya masih kemerahan
dan menunjuk ke depan (tidak
ke bawah), wahh.. enaktenan. Tapi di lingkungan sehari-hari
sulit sekali menemukan tipe
seperti yang aku sebutkan di
atas, ada yang pinggulnya besar
tapi pantatnya rata alias tepos,
ada yang pantatnya bulat sekel tapi pinggangnya rata dengan
pinggul, ada yang tidak
berpinggang, tidakberpinggul
dan tepos sekaligus dalam satu
kesatuan. Nah aku mau ceritakan
pengalaman waktu SMP dikerjain
putri tunggal Boss-ku yang
pinggulnya sangat bahenol,
dengan pantat yang bulat dan
buah dada yang wah. Awal mulanya ayahku
memerlukan seorang tenaga
dinas luar untuk bagian
pemasangan iklan, tapi karena
jam kerjanya tidak terlalu
panjang usulan ayahku ditolak oleh bossnya jika harus
memperkejakan orang khusus
untuk bagian ini. Entah ide dari
mana aku yang waktu itu masih
SMP kelas 2 ditarik ayah untuk
mengisi bagian tersebut, dengan jam kerja pukul 13:00 sampai
dengan pukul 17:00, jelas aku
bisa kerjakan setelah pulang
sekolah. Hari-hari pertama bekerja aku
di-training ke perwakilan resmi
harian ibukota yang
kesemuanya bermarkas di jalan
Gajah Mada Jakarta. Semua berita
harian nasional aku sudah kenal, dan dari sekian banyak biro iklan
yang ke sana, hanya akulah yang
paling muda (KTP saja belum
punya). Setiap selesai aku
diwajibkan kembali balik ke
kantorku yang di daerah Kota. Boss-ku sudah cukup umur, dan
kalau hitungan teliti sekali, tapi
lamanya minta ampun, biasanya
menunggu boss-ku menghitung,
aku duduk-duduk di belakang
ruangan kantor yang memang khusus tempat ngumpulnya para
sales dari divisi lain. Dan di
ruangan kantor depan hanya ada
4 orang, satu di antaranya
adalah putri tunggal boss-ku
yang menjabat sebagai direktur operasional, orangnya putih
bersih, tinggi sekali mungkin
180 cm-an, waktu itu kalau
berdiri aku paling sepundaknya.
Selalu mengenakan span pendek
dengan stoking hitam. Pinggulnya ketika berjalan
hampir dipastikan seluruh orang
menengoknya. Pantatnya yang
bulat dan dadanya yang
membusung menambah daya
tariknya sebagai wanita. Sebenarnya putri boss-ku ini
pengantin baru, tapi entah
kenapa malah tidak betah di
rumah, kadang-kadang aku
kalau lagi telat bisa sampai jam
19.00 malam dan dia masih ada di kantor. Menurut gosip yang
beredar di kalangan sales (aku
sering menguping). Suaminya
impoten dan aku tahu bahwa
pinggul, pantat dan buah
dadanya bagus pun dari hasil nguping, karena waktu itu aku
kurang mengerti masalah itu,
yang jelas melihat paha sedikit
saja, kemaluanku langsung
berdiri dengan tegaknya,
ditambah lagi aku sering baca buku porno, jelas hasilnya onani
3-5 kali per hari. Setiap ada
kesempatan pasti aku langsung
onani, kebanyakan di WC,
terutama di WC kantor,
pokoknya setiap ada kesempatan. Aku sering sekali
membayangkan putri boss-ku ini
ketika onani, terutama kalau di
WC kantor. Sebenarnya aku sih
tidak bodoh-bodoh amat dalam
urusan itu, perjakaku pun sudah kulepas di lokasi WTS Kali Jodoh,
tapi kan tidak mungkin aku ke
situ setiap hari, dari mana
uangnya?Padahal buat
pertarungan, aku punya modal
yang cukup. Aku pernah di WC sekolah dengan teman-teman
mengukur besar batang
kemaluan, dan ternyata aku jadi
pemenang, baik dalam panjang
maupun diameternya. Alhasil
aku pun dijuluki di sekolah “konde” alias “kontol
gede”. Nah waktu onani aku
pun berkhayal begitu, aku bagai
seorang pahlawan yang dapat
memuaskan wanita-
wanitateman onaniku dengan senjata kebanggaanku. Tak terasa 3 bulan sudah aku
bekerja, sampai pada suatu hari,
karena ada iklan kolom yang
jumlah uangnya besar dan pada
teksnya terdapat kesalahan, aku
harus menunggu sampai malam, dan sialnya hasil perbaikannya
malah membuat salah jumlah
giro yang aku bawa, untunglah
bagian kasir masih berbaik hati
dan menukarkannya dengan
tanda terima sementara. Pukul 19:30 aku sampai di kantor,
lampu sudah dimatikan semua,
hanya pos satpam dan ruangan
putri boss-ku saja yang masih
menyala, aku langsung ke
ruangannya. “Selamat malam Bu,” sapaku
sopan.
“Malam, baru selesai Big?”
“Yah Bu, tadi ada kesalahan,
jadi harus menunggu.”
“Oh..” “Sekarang saya mau hitungan
dengan siapa, Bu?” tanyaku.
“Oh ya Mama sudah pulang, sini
saya yang hitung!”
Aku meyerahkan semua bon
kepadanya. “Saya tunggu di luar, Bu,” aku
pamitan.
“Silakan,” jawabnya singkat. Aku menuju kantor belakang,
ternyata tak ada seorangpun di
sana, mungkin sudah terlalu
malam. Aku segera ke kamar
mandi dan mengkhayalkan
making love dengan putri boss- ku. Seiring dengan khayalanku
yang semakin indah aku mulai
melepas celanaku lalu mulai
mengocok-ngocok batanganku
dengan perlahan, busa sabun
yang melumuri batanganku terasa nikmat sekali,
gerakankusemakin cepat, dan
mencoba mencapai puncak
kenikmatan secepatnya. Tapi
karena hari ini aku sudah 4 kali
mengocok, di WC sekolah, WC rumah dan terakhir di WC
kantor 2 kali, aku agak susah
keluar, aku lihat kepala
batanganku sampai memerah,
tapi tiba-tiba saja, “Brakk..”
pintu terbuka dan menyembullah wajah yang ada
dalam khayalanku, aku kaget
setengah mati, begitu puladia
sampai berteriak. Aku segera
mencari celanaku, tapi sialnya
karena pintu terbuka jelas aku tidak bisa mengambil celanaku
yang berada di balik pintu kamar
mandi. “Maaf, Bu, saya lupa mengunci
pintu,” aku segera minta maaf
tanpa menghiraukan
batanganku yang masih ereksi,
“Eh.. tidak apa,” boss-ku pun
agak gugup dan kulihat pandangan matanya tertuju
pada batanganku yang masih
mengacung menunjuk langit-
langit, dan tanpa disangka-
sangka dia langsung masuk ke
kamar mandi dan mengunci pintunya, “Ehh, Ibu mau
ngapain?” aku masih
kebingungan atas sikapnya.
“Kamu tenang aja yah Big,”
kata boss-ku. Dia langsung menanggalkan
seluruh pakaiannya dan
telanjang bulat di depanku, aku
pun mulai menyadari
keinginannya, tapi aku masih
takut karena dia adalah boss-ku, untunglah dia dulu yang mulai.
Aku yang masih mengenakan
baju langsung dilepaskannya,
dan boss-ku langsung dengan
liarnya menciumi seluruh
tubuhku, tangannya langsung saja menggenggam batanganku
dan menarik-nariknya dengan
keras. Sungguh nikmatnya luar
biasa. “Big, kontol kamu gede,
bikin Ibu puas yah!” aku pun
tak bisa tinggal diam, seluruh imajinasiku yang kudapat dari
buku stensilan kupraktekan. Aku
mulai melumat bibir boss-ku
sambil tanganku bermain di
keduapayudaranya yang
membusung padat. Putingnya yang kecil dan kemerahan aku
pilin-pilin, kadang aku usap
perlahan. Bibir dan lidahku terus
menjalar menelusuri leher dan
melumat buah dadanya, boss-ku
hanya mengerang pelan. Rejeki ini benar-benar aku manfaatkan
sebaik-baiknya untuk
memuaskan imajinasiku, seluruh
bagian tubuh boss-ku tak ada
yang luput dari jilatanku, mulai
dari jari tangan, leher, buah dada, perut, pinggul, pantat,
liang kemaluannya yang lebat
sampai paha dan jari kakinya
kujilat dan kucium. Dan saat lidahku bermain di liang
kemaluannya dia mengangkat
sebelah kakinya ke bathup,
dengan begitu aku semakin
leluasa menyedot klitorisnya dan
memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, boss-ku
meremas-remas rambutku
semakin kuat, sambil terus
menjilat kedua tanganku,
meremas dan memilin kedua
puting buah dadanya, “Achh, Bigg..” rambutku terasa mau
tertarik dari akarnya saat boss-
ku melepas orgasmenya yang
pertama. Aku tak begitu perduli,
aku terus menciumi seluruh
bagian tubuhnya, dan saat aku menciumi punggungnya,
senjataku terasa nikmat
terganjal di antara belahan
pantatnya yang besar, tapi
mungkin boss-ku sudah naiklagi
nafsunya. Dibimbingnya senjataku dari belakang,
“Dorong, Big!” aku langsung
memajukan pinggulku dan
senjataku terasa memasuki
lorong hangat yang sempit,
“Achh, enak Big, terus yang dalam!” boss-ku makin
meracau, sementara aku
sendiripun merasakan nikmat
yang luarbiasa, jepitan liang
kemaluannya terasa sekali
meremas batang kemaluanku. Perlahan aku gerakkan
pinggulku maju-mundur,
sementara tanganku tak tinggal
diam meremas danmemilin buah
dadanya, kian lama gerakanku
semakin cepat. Seluruh urat syarafku terasa agak kaku dan
aliran darahku semakin cepat.
Aku mencoba mengeluarkan
spermaku secepatnya, tapi
mungkin akibat terlalu banyak
onani aku malah susah keluar, sanpai boss-ku orgasme 8 kali
dan mengalami berbagai macam
gaya barulah aku mulai
merasakan spermaku sudah
terasa di ujung batanganku,
“Bu.. saya mau keluar..” “Sebentar, Big, tahan!”
Dia lalu menggerakan
pinggulnya ke depan sehingga
batanganku tercopot, dia
langsung mengocok batang
kemaluanku dengan tangannya yang halus, sementara bibir dan
lidahnya menggelitik ujung
dadaku dengan rakusnya.
Nafasku bagai terhenti saat
dengan kuatnya dia melumat
ujung dadaku dan mempercepat kocokan tangannya di batang
kemaluanku. Akhirnya seluruh
tubuhku bagai merindingdan
bergetar saat spermaku
terpancar dengan beberapa kali
denyutan-denyutan kenikmatan di seluruh batang kemaluanku. Kulihat boss-ku tersenyum puas,
“Big, kamu termasuk hebat
dalam urusan ini, besok-besok
temanin Ibu lagi, yah!” aku
hanya mengangguk, dan tanpa
banyak kata-kata lagi boss-ku langsung mengenakan
pakaiannya kembali dan
meninggalkanku sendirian di
kamar mandi. Entah mimpi apa
aku semalam dapat bercinta
dengan boss-ku, yang jelas sejak saat itu aku jadi tidak
kekurangan uang. Sayang
sekarang dia sudah keluar negeri
mengikuti suaminya, kalau tidak
pasti masih berlanjut sampai
sekarang.